Era Digital saat ini mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan kita. Salah satunya adalah tentang Membesarkan Anak di Era Digital. Karena semua saat ini sudah serba terotomatisasi dan banyak hal digantikan oleh mesin dan kecerdasan artifisial satu hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah Human Touch. Mari menyimak apa kata pakar psikolog anak Vera Itibiliana yang kami tulis kembali di bawah ini.
1. Thinking Skill
Anak-anak harus punya pemikiran kritis, mampu memecahkan masalah ( Problem Solving ) dan mengambil keputusan. Bagaimana cara mengajarinya ? Salah satunya adalah dengan membiarkannya makan sendiri, ini disebut Kemandirian. Anak akan belajar bagaimana caranya makan nasi tanpa tercecer. Bagaimana makan tidak berlama-lama sehingga tidak terlambat ke sekolah dan sebagainya.
2. Personal Skill
Ada dua hal penting yang bisa dibangun dalam hal ini, yaitu kemampuan komunikasi dan bekerja sama dalam tim.
a. Komunikasi. Yang penting adalah dibangun self esteem anak, yaitu mereka harus merasa bahwa mereka bagus, mereka ok dan mereka baik. Orang tua penting untuk menerima mereka apa adanya, dan tak boleh pelit memuji anak.
Yang kedua adalah memiliki emotional intellegent yang baik. Bagaimana anak bisa mengekpresikan dirinya dengan baik. Marah tidak dilarang, tapi harus bisa menyampaikan rasa marah dengan baik dengan tidak menyakiti dirinya, orang lain atau merusak barang.
b. Team Work, anak juga harus mengerti bahwa orang lain juga punya kepentingan. Mereka harus bisa menghargai kepentingan orang lain juga bisa menoleransi perbedaan yang ada.
3. Digital Skill
Digital wisdom penting diajarkan kepada anak-anak, supaya mereka bisa tahu kapan mereka boleh bermain game dan juga bisa beretika dalam media sosial. Itu adalah tugas orang tua untuk mengarahkan anak.
Selain itu, orang tua juga harus update tehadap isu yang sedang berembang di dunia anak-anak berkenaan dengan jaman digital saat ini. Ada hal-hal yang perlu diwaspadai, antara lain :
1. Radikalisme
Mengapa seorang anak mau menjadi teroris atau mau menjadi pengebom bunuh diri, itu karena alasan mereka mencari jati dirinya, bagi dirinya sendiri juga untuk lingkungan sekitarnya dan juga orang lain. Begitu ia merasa bahwa dirinya tidak mempunyai apa-apa untuk dibanggakan maka ia akan mudah direkrut menjadi teroris.
2. Self Harm / self cutting
Saat ini menyakiti diri sendiri maupan bunuh diri dapat 'dikemas' dalam tontonan yang indah. Bahkan ada film seri yang bercerita tentang step by step bunuh diri.
Tips Parenting 4.0, Bagaimana Membesarkan Anak Di Era Digital, jual susu, keju, yogurt Greenfields paling murah se-Jabodetabek WA 081210992286.
Source : Femina
Pict : google
Order dan berlangganan Greenfields
WA 081210992286
ig delivery_susu
shopee deliverysusu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar